Sabtu, 02 Juni 2018

KORIDOR SUNGAI WINONGO

KORIDOR SUNGAI WINONGO

Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) dalam melakukan upaya upaya pelestarian sungai winongo , melakukan beberapa kajian dan juga analisa dalam memahami sungai winongo dari hulu hingga hilir sebelum akhirnya menyusun langkah langkah strategis dalam penangannya . satu hal yang kemudian untuk bisa memahami sungai winongo dari hulu hingga hilir. FKWA membuat batasan Koridor Sungai Winongo yang menjadi dasar analisa dalam menyusun rencana strategis.
memahami sungai winongo dengan melihat koridor sungai winongo menjadi penting bagi FKWA . karena tanpa ada batasan yang jelas terkait sepadan agak susah kemudian kalo bicara retorasi sungai .
berikut gambar koridor sungai winongo .
Seperti kita lihat gambar diatas dimana ada garis merah yang manandakan sungainya , garis kuning sepadan sungainya , blog warna hijau adalah kawasan hijau  dan blog warna biru yang menandakan sebagai kawasan pemukiman .
terlihat jelas dalam gambar tersebut dimana masih banyak kawasan hijaunya , tetapi kawasan hijau itu yang mestinya menjadi daerah konservasi dengan pohon pohon tegakan , saat ini lebih di dominasi untuk pertanian dan perkebunan. akibatnya wilayah Sleman yang merupakan daerah tangkapan air menjadi menurun kuantitas airnya karena alih fungsi lahan . 
Untuk itu FKWA merasa perlu untuk mendorong kabupaten Sleman menjadi kawasan strategis Konservasi dan penyelamatan mata air. 


Gambar diatas merupakan kawasan perkotaan dimana blog biru lebih mendominasi, yang menunjukkan kepadatan pemukiman di wilayah perkotaan . Bahkan bantaran sungai yang mestinya terbebas dari pemukiman saja sudah penuh dengan rumah rumah yang mepet ke sungai. belum limbah rumah tangga yang langsung di masukkan ke sungai dan sampah . hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarkat dalam pengelolan air dan sungai sebagai sumber kehidupan. melihat hal tersebut FKWA membuat program di kawasan perkotaan dengan Konsep M3K (Mundur,Munggah, madhep Kali) . 
konsep M3K adalah satu konsep yang dibuat dengan harapan masyarakat mau membuat rumahnya yang mepet ke sungai bergeser 3 meter dari palung sungai , kemudian ruang yang hilang bisa diganti dengan konsep rumah vertikal dan dihadapkan ke sungai . seungai sebagai halaman rumah. harapannya dengan konsep M3K . ada ruang 3 meter di sepanjang sungai sebagai jalan, kemudian di bawah jalan bisa di buat Ipal komunal sehingga limbah rumah tangga tidak langsung ke sungai . dan rumah di hadapkan ke sungai dengan tujuan warga tidak sembarangan buang sampah di sungai . selain itu  dengan konsep ini warga juga akan terhindar dari bahaya banjir dan longsor .



Koridor Winongo di kabupaten bantul yang merupakan wilayah hilir Sungai Winongo , terlihat dalam gambar diatas ada blog biru yang merupakan kawasan pemukiman dan ada blog hijau yang merupakan kawasan hijau . Winongo Bantul yang merupakan hilir sungai menjadi hilirnya semua persoalan. baik itu sampah maupn limbah rumah tangga. dan akhirnya berdampak pada kualitas air yang terus menurun. namun persoalan yang ada di bantul tidak bisa disalhkan sebagai akibat prilaku warga bantul saja, karena persoalan sampah dan limbah cair itu sudah ada dari hulu tengah dan akhirnya di hilir kabupaten bantul .  Untuk itu FKWA mencoba mengatasi persoalan tersebut dengan membuat program strategi Suaka Ikan. Ikan adalah alat indikator yang paling mudah untuk melihat kualitas air yang ada di sungai winongo hilir. jika masih banyak ikan wader bisa dipastikan airnya lebih baik tetapi jika yang ada hanya ikan sapu sapu maka bisa di pastikan airnya jelek. dan ini bisa berdampak pada kualitas bagi tanaman padi yang ada di kabupaten Bantul. mengingat air sungai di gunakan juga untk irigasi pertanian . 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar